Selamat Datang

Semoga Membantu

History

History

Rabu, 13 Juni 2012

Hargilah Sebuah Hidup

Jarak Yang Terpisah

Aku tak pernah menanam pohon pembatas Di lahan waktu yang luas
Jika burung - burung rindu terus menusuk Sarang hatiku yang membiru. .
Ijinkan ku terbaring dalam selimut, Hukum dan norma aturan yang terpampang, dalam awan yang terbentang.
Di lika liku jalan penuh cinta.
Tak juga aku hasut, Untuk aku jadikan benalu rindu dalam kalbu, Namun jarak yang terpisah
Membuat ku pilu dirundung sendu akan rindu.
Sahabat, aku merindukan mu...
Sudah hampir 10thn setelah almarhum Hilda (eneng) pergi, sejak itu kita sudah tak saling berkomunikasi, aku yang sibuk dengan kehidupan ku, berusaha mencara kebenaran tentang hidupku, dalam sebuah perjalanan yang sangan panjang, dan hingga kini bayang-bayang itu masih menusuk kalbu.
sedangkan Desi, aku tak tau dia di mana, terakhir kalinya aku bertemu denganya, satu bulan setelah kepergian Hilda, sesaat aku terkadang menangis mengingat mereka semua, Hilda dan Desi mereka sahabat terbaik dalam sejarah hidup ku, kami telah bersama-sama sejak kecil, nyaris tak dinding penghalang bagi kami, namun semuanya telah berubah saat kepergian Hilda, kini aku menjalani hidup ku, dan Desi? Dia berada di suatu tempat yang aku tak tau entah dimana itu.
Aku kini mulai belajar menghargai hidup, sesungguhnya jika tuhan menghedaki ku, aku takan pernah ada di dunia ini hingga sekarang, aku tak kan pernah bisa memiliki sahabta eperti mereka, dalam hidupku sudah 3x aku terhidar dari kematian, pertamakalinya saat umur ku 2thn, nyaris saja hidup ku berakhir oleh sekor ular Cobra, namun untung’a ada seorang nenek-nenek yang menolong ko, namun tak lama nenek itupun meninggal dunia, yang ke dua tak jauh dari umurku pada saat kejadian ke pertama, hanya berseling beberapa bulan, aku nyaris tertabrak sebuah truck besar, saat aku dan keluarga ku berlibur di suatu tempat, namun kali ini aku selamat lagi, kake ku tercinta menolong ku dengengan berteriak dan memperingati pengemudi truck itu, tapi naas, satu minggu setelah itu kake ku meningal dengan tenang’a dan senyum yang indah, sungguh aku tak mengerti dengan semua kejadian itu, dan yang terakhir kalinya, sebuah kecelakaan nyaris merenggut nyawa ku kembali, mobil Jazz putih yang seharusnya aku naiki, mengalami kecelakaan beruntun, namun yang membuat aku sedih ayah terbaik dalam hidup ku meninggalkan aku dan keluarga ku.
sungguh tak dapat aku berfikir, jalan ku buntu saat itu, kacau dan hampir gila, mengingat semua kejadian itu, saat asa sudah tidak dapat kau rasakan, biarkan logika menguasai diri mu, menjalankan semua sistem kerja otak mu, dan hilangkan semua beban yang kau bawa.


Di saat kau bersedih
Di saat kau bersedih, aku akan ada untuk menghapus air matamu
Di saat kau bahagia, aku akan ada untuk mendengar ceritamu
Di saat kau putus asa, aku akan ada untuk menyemangatimu
Di saat kau merasa tidak ada yang peduli padamu,ingatlah aku selalu ada untukmu
Meskipun semua orang membencimu . . .
Meskipun semua orang tidak menghargaimu
Meskipun semua orang meragukanmu . . .
Meskipun semua orang berlaku tak adil padamu
Ingatlah, aku akan selalu ada untukmu
Ingatlah,masih ada aku yang menyayangimu . . .

Hal yang membuat ku sedih saat itu, knp semua orang yang aku sayangi pergi meninggalkan ku? Dan pada saat itu pun nyaris aku mengakhiri hidup ku, namun semuanya tak terjadi, saat logika ku menguasai fikiran ku, aku mencoba bangkit dalam keterpurukan itu, aku buang semua memory pahit itu, dan akhirnya aku pun mengambil langkah tuk pergi jauh, aku terima tawaran ibu ku, untuk tinggal bersama kaka dan nenek ku di USA. Setlah aku menyelesakan kuliah ku di indonesia sebagai sarjana termuda dan terbaik di universitas ku, aku pun pergi dan membuang semua kenangan itu, mencoba memulai hidup baru dan memory yang baru.

Sudah hanpir 5thn aku meninggalakn semuanya, dan kini aku harus menerima kenyataan yang pahit, orang yang paling aku sayang dan terdekat ku selama ini teryata bukan ayah kandung ku, bagai mana bisa? Ya tak ada yang tak mungkin di dunia ini, ayah kandungku pergi meninggalkan ibu ku saat aku dalam kandungan, dan naass dan nyaris tak percaya, ayah ku pergi setelah pesta pernikahan’a sendiri, hanya satu malam, satu malam setelah pernikahan dia pergi dan menghilang dari kehidupan ibu ku. Hingga sampai ibuku di asingkan di sebuah desa asal nenek ku, dia berjuang dan memberi kasih sayang kepada ku dengan jerih payah sendiri, hingga aku mulai beranjak tumbuh, aku dan ibu ku pung kembali ke tempat dimana pertama kali’a kita tiinggal, hingga akhirnya ibu ku bertemu dengan ayah tiri ku yang sudah tiada beberapa tahun yang lalu dan menikah, saat itu umur ku baru 1thn+-, dan bukan hanya itu, aku pun memiliki seorang kaka laki-laki yang baik, meski kita saudara tiri, kita tak pernah bertengkar ataupun berkelahi. Selain dekat dengan ayah ku, aku pun dekat dengan kaka tiri ku, aku banyak belajar segala hal darinya, sungguh masa-masa yang indah, setelah beberapa tahun berlalu, aku dan ibu ku pindah bersama ayah dan kaka tiri ku (saat itu aku tak tau jika mereka ayah dan kaka tiri) ke tempat asal ayahku di negara yang sering di panggil orang-orang negri paman sham, di sana kita memulai hidup dan membuka lembaran baru.
Seling beberapa tahun berlalu, akhirnya aku berada di tingkat sekolah menengah pertama, namun saat itu ibu ku merindukan tempat asalnya, yang pada akhirnya kita semua pun pindah kembali ke indonesia, tapi kaku tak ikut bersama ku, di tetap tinggal di sana bersama nenek ku, sungguh aku merasa sedih saat itu, dan pada awalnya aku fikir ini tidak akan memakan waktu yang lama, dan aku pun merasa tenang karna pasti akan bertemu denganya lagi, namun fikir ku salah, saat itu ayah pun di tugaskan kembali untuk perusahan’a di indonesia, dan pada akhirnya aku hanya bisa menelah buah kekecewaan saja.
Bertahun-tahun berlalu, hingga saat ini aku pun sudah duduk di sebuah universitas ternama di jakarta, aku memulai semester pertama ku, dan sungguh tak ku dugga, dan yaris tak percaya, di tempat dimana aku kini meninmba ilmu, aku bertemu kembali dengan seseorang yang sudah dari dulu ingin ku temukan, ya, she’s Desi, dia salah satu senior ku di sini, entah rasa bahagia atu pun sedih hingga membuat mata ku berkaca-kaca melihatnya, perasaan yang tak bisa ku jelaskan secara lisan, namun sungguh indah yang ku rasa bisa bertemu dengan’a kembali.
Aku hanyalah Aku
Aku bukan seorang penyair yang dapat menulis puisi-puisi cinta yang indah untukmu . . .
Aku hanya laki-laki biasa yang selalu menulis perasaanku dalam kertas hitam yang tak mungkin terlihat.
Aku bukan pencipta lagu-lagu cinta nan romantis . . .
Aku hanya laki-laki biasa yang selalu merekam nada-nada indah dalam pita hitam nan pekat
Aku bukan seorang pelukis gambar-gambar indah di kanvas yang putih dan bersih . . .
Aku laki-laki biasa yang hanya bisa melukis indah wajahmu dalam hatiku yang beku
Aku bukan siapa-siapa ..
“Aku hanyalah aku”

Namun saat itu Desi tak mengenali ku, hingga akhirnya aku memberanikan diri untuk menyapanya, menyapa seorang senior di sebuah universitas ku sendir, dengan segenap keberanian ku, aku pun kini menemuinya dan mengajaknya bercerita tentang masa lalu kita, dengan seiring waktu berjalan, kita berdua pun akhirnya bersahabat kembali, membangun kembali semua memory-memory lama yang telah terbuang. Detik hingga detik, dan wktu pun terus berjalan, entah apa yang kurasaa saat ini, semua yang kurasa sungguh berbeda, aku tak tau ini perasaan apa, setiap kali aku melihatnya jantungku berdegup kencang, membuat tubuh ku bergetar, awalnya aku berfikir mungkin ini semua hanya sebuah perasaan biasa karna sudah lama sekali kita tak bertemu, namun dengan seiring’a waktu aku mulai sadar bahwa yang aku rasakan saat ini adalah sebuah rasa cinta untuknya, aku tak tau apa yang ahrus aku lakukan saat itu, aku takut jika ku biarkan perasaan ini akan merusak semua apa yang sudah aku dan desi bangun slama ini, hingga akhinya aku pun memutuskan untuk membuang jauh semua perasaan ini.
Rasa hanyalah rasa..
yang dapat menyimpan dan berbicara tentang rasa yang terasa dan arti sebuah perasaan..
Senyum tentang canda tawa kita kini tersingkir oleh sikap daan sifat tanpa perasaan, tiada lagi harapan yang mengharapkan sebuah harapan hati..
Datang’y satu kehampaan rasa membuat kesunyian batin hati..
Kini sebuah nama cinta telah menjadi hina untuk di cintai oleh satu rasa yang terhapus tanpa perasaan

Aku pun mulai menjaga jarak dengan nya, tak lagi seperti masa-masa kemarin, dan itu semua membuat desi berfikir atas semua tindakan ku, hingga beberapa bulan kita hampir tdak pernah bertemu, akhirnya Desi pun memutuskan untu menemui ku, dan bertanya pada ku, perihal kenapa akhir-akhir ini aku jarang mengunjunginya, bahkan di kampus pun yaris tak pernah menyapa, aku pun berusaha menghindar dari pertanya’n-pertanya’n desi, dengan beberapa alasan, namun desi semakin mendesak ku untuk mengatakan yang sebenarnya, hingga akhirnya aku pun mengatakan seluruh perasaan ku padanya, suasana pun berubah sunyi, tak banyak kata keluar dari mulut ku atau pun mulutnya, aku pun menata matanya yang penuh dengan air mata, entah knap dia bersedih, namun satuhal yang pasti, bahwa aku sudah mengatakan semua perasaan ku itu padanya. Awalnya aku mengira dia kecewa pada ku, atas semua pernyataan ku padanya, namun aku salah, teryata Desi pun memiliki perasaan yang sama, malah sudah sejak lama ia menyimpan perasaan’a itu, lama sebelum aku dan dia bertemu kembali. Dan dia juga sempat menemui ku ketempat tinggal ku yang lama, namun ia tak menemui ku, karna saat itu aku sdah tak tinggal di tempat itu, dan pada akhirnya Desi pun memutuskan untuk menyimpan semua harapan dan perasaan’a itu.
Dan kini aku dan Desi memutuskan untuk menjalin sebuah hubungan, aku biarkan hubungan aku mengalir bagaikan air, dalam hidup ku aku memiliki sebuah komitmen dalam menjalin sebuah hubungan, aku tak akan pernah memaksanya untuk menjadi apa yang aku mau, membebaskan’a bergaul (berteman) dengan siapa pun, aku tak pernah melarang’a berselingkuh dari ku, aku tak pernah melarang’a untuk melakukan apapun yang ingin ia lakukan, sebelum ada ikatan pernikahan aku takan pernah melarangnya untuk hal sekecil apapun, karna aku percaya, percaya akan dirinya, yang takan berbuat bodoh, yang bisa menjatuhkan dirinya sendiri kedasar lubang yang dalam.
Sudah hampir 3thn kita menjalin hubungan ini, yang pada akhirnya aku pun memutuskan untuk melanjtukan hubungan ku ke arah yang lebih serius. Aku mengajaknya untuk bertunangan dengan ku, naun detik-detik di hari pertunangan ku dengannya, dia meninggalkan ku, meninggalkan ku untuk selamanya, iya mengalami kecelakaan saat setelah mengambil pakaian yang akan ia kenakan di acara pertunangan kit. sungguh berita itu menjadi sebuah tamparan keras untuk ku, mengingatkan ku kembala atas semua hal yang pernah aku alami dahulu, sungguh sakit dan perih kabar yang menyayat itu, hingga pada akhirnya tubuhku pun bergetar dan lemas, yang membuat ku kehilangan kesadaran.

Sulit melupakan mu
Andaikan waktu bisa terulang kembali
Aku akan meminta untuk tidak pernah mengenalmu
Aku akan meminta untuk tadak pernah melihat wajahmu
Aku akan meminta untuk tidak pernah mendengar suaramu
Kepada hatiku aku akan meminta untuk tidak pernah menyayangimu
Karena ini semua sangat sulit bagiku
Sulit bagiku untuk melupakanmu
Walaupun sangat singkat waktu untuk mengenalmu
Bagiku butuh waktu lama untuk melupakanmu

Sudah hampir 2jm aku terbaring di atas ranjang ku, dengan perasaan yang kacau aku pun masih tak percaya akan semua ini, bahkan Desi pun kini ikut meninggalkan ku, aku selalu bertanya dalam hati ku, sesungguhnya apa salah ku tuhan? Hingga kau beri cobaan seperti ini, apakah aku hina di mata mu? Apakah kau membenci ku? Tolong beri aku sebuah jawaban tuhan. Aku pun terus bertanya dala hati ku.
Kali ini aku kembali terpuruk, sudah hampir satu bulan aku mengurung diri ku di kamar, dan sesekali keluar untuk makan, itu pun jika perutku terasa lapar, aku terus mengurung diri, hingga akhirnya, aku memutuskan untuk membuat sebuah blog, dimana aku bisa mengeluarkan semua beban pikiran ku, kedalam sebuah tulisan,
Aku Dan Tulisan ku...!!!
Apakah Orang Akan Bertanya Akan Aku, Jika aku tak pernah menulis satu kata..??
Apakah orang akan mencari nama ku, Ketika aku tidak meninggalkan kesan..??Tulisan ku adalah diriku, diriku mustahil adalah tulisan ku. jari - jari ku bekerja dengan otak ku, tapi tidak dengan diriku, diriku adalah kumpulan, prilaku, potensi, dosa.
Diriku adalah susunan tulang, daging, darah yang mungkin telah menyerap barang haram,.
Diri ku bukanlah miliku, lingkungan ku telah mengkleim ya.
Apakah orang pernah menerima aku berbeda dengan tulisan ku..??
Berjayalah kalimat - kalimat yang ku tertulis, sebab mereka mendapat teman dan musuh yang menghormati ku.
Ingin aku memasukan diri ku kedalam tulisan ku, berharap aku mendapat sappaan hormat yang sama.
Tulisan ku adalah produksi otak ku yang bersahaja.
Tidak dapat bercengkrama, dengan prilaku yang di produksi oleh niat ku yang subjektif.
Tulisanku memberi tahu tentang aku ke dunia, sementara aku tidak pernah berbuat yang sama kepada tulisan ku.

Setlah aku puas untuk tulisan ku, aku pun mulai membuka kembali akun jaringan sosial ku, di mana dulu sempat aku tutup karna kesibukan ku untuk menimba ilmu, beberapa bulan aku nyaris tak pernah keluar rumah, aku yang sekarang sibuk dengan dunia yang baru mulai tak peduli akan keadaan yang ada di sekitar ku, tanpa lelah aku duduk di depan komputer ku, hanya beberapa jam saja aku luangkan waktu ku untuk tidur, setelah itu aku kembali ke meja dan kursi dimana disitu terdapat peralatan komputer ku.
Kini kenalan dan teman teman baru ku semakin banyak di dalam dunia maya yang saat ini aku gunakan, belum lagi teman-teman ku dalam berbagai komunitas, dan hingga akhirnya aku menemukan seseorang yang menurutku nyaman untuk ku, membuat ku merasa tenang, saat asa ku memberontak dalam jiwa ku, yang sudah tak tertahan oleh logika ku. Dengan seiring waktu, aku pun memberanikan untuk menjalani sebuah hubungan jarak jauh, yang pada awalnya hanya untuk kesenangan pribadi ku, namun waktu demi waktu, aku mulai merasakan hal aneh dalam benaku, perasaan yang sama saat aku bersama Desi, dan akhirnya aku pun memutuskan untuk menjalani’a dengan serius.
Namun lambat laun kesehatan ku mulai menurun, entah apa yang ada di kepalaku ini, sering sewaktu-waktu mendadak kepala ku sakit, seperti di tusuk ribuan paku yang telah di panaskan di atas batu bara yang menyala, bahkan menjerit pun aku tak kuasa, nafas yang hampir berhenti, sampai membuat aku tak sadarkan diri, sering aku tak sadarkan diri, bahkan darah sering keluar dari hidung ku, aku pun mulai merasa aneh pada diri ku, akhirnya aku memutuskan untuk memeriksakan kondisi kesehatan ku sendiri tanpa sepengetahuan orang tua ku.
Sungguh naas, saat aku mendengar hasil pemeriksaan dokter terhadap ku, dokter memponis ku dengan penyakit kangker otak tingkat lanjut, sungguh aku tertampar untuk ke 3 kalinya, tubuh ku bergetar dan lemas, namun aku kuatkan kaki ini untuk menompang tubuh, dan menguatkan jiwa ku untuk tetap sadar dalam perjalanan ku. Saat itu aku tak tau apa yang harus aku lakukan, ibu ku tak pernah tau akan hal ini, aku takut jika suatu saat nanti ibu ku tau, aku bisa membunuhnya karna kaget, jantung ibu ku sangat lemah, jadi aku putuskan untuk menyimpan semua luka ini sendiri.
Beberapa tahun berlalu, rambut ku mulai rontok, karna penyakit yang aku derita saat ini, tak banyak orang tahu tentang hal ini, kecuali sepupu ku Ardi, di adalah satu-satunya orang yang mengetahui hampir semua perjalanan hidup ku, hanya dia yang aku percaya, sering sesekali dia menangis untu ku, karna kasihan pada ku, bahkan dia pernah berkata pada ku, bahwa dia rela mendonorkan bagian tubuhnya untuk ku, jika memang itu perlu, sungguh aku tak kuat menahan tangis, air mata ku mengalir tanpa aku sadari, begitu perih hidup yang aku jalani, begitu banyak orang-orang di sekitar ku, yang sangat menyayangi ku, bahkan rela mengorbankan jiwanya hanya untuk ku, nenek itu? Kake ku? Ayah? Bahkan Desi, terlintas dalam benak ku, jika saat itu aku pergi untuk selamanya, karan gigitan ular itu, mungkin mereka semua masih ada sampai sekarang, hingga pada akhirnya mereka semua mungkin akan hidup bahagia dan takan menderita tanpa aku di sekitar mereka, namun aku berfikir kembali, mungkinkah mereka semua ingin aku hidup dan merasakan semua kebahagiaan, yang seharusnya tidak aku dapatkan, dan saat ini kondisi ku sudah sangat parah, namun aku percaya, mungkin ini sudah di gariskan tuhan di dalam kehidupan ku, aku akan menerima semua konsekensinya, dan jika memang penyakit ini sebuah alat untuk mencabut nyawa ku, aku ikhlas, dan aku ridho, karna aku sudah di berikan kesempatan untuk menikmati hidup ku.
Saat ini aku terbaring lemas di kamar ku, Ardi yang berada di samping ku terus berderai air mata melihat ku, terpancar kesedihan yang dalam dari matanya, sungguh pemandangan yang kelam saat itu, di sisi lain ibu ku dan kaka ku, sedang berkonsultasi tentang kesehatan ku dengan seorang dokter. Hari-hari tlah berlalu, namun tak ada perkembangan untuk ku, yang kurasakan hanyalah nafa yang terjerat rasa pahit kesedihan, dan kini aku pasrah padanya, jika memang ini waktu ku untuk ku kembali padanya aku siap. Namuun aku hanya inginkan satu hal dalam hidup ku, kebahagian ibu ku, tiada hal yang paling indah selain melihat ebuah kebahagian dalam hidup mu.
Trimakasih untuk ibu ku, dengan kasih sayang mu, aku tumbuh menjadi pribadi yang baik, mungkin kata Trimakasih tidak lah cukup untuk membalas semua apa yang telah kau berikan, ibu kini aku meengerti arti kehidupan, mungkin jika saat itu aku tlah tiada, aku takan pernah tau semua hal dalam hidup ini. Ibu ikhlaskan aku, aku tak ingin ada tangis dalam kepergian ku, aku akan bahagia bila melihat senyuman dalam pergi ku. Selamat tinggal ibu, aku akan menunggu mu di surga bersama ayah. AMINN....

Kevin-



kini semua kenangan itu hilang bersama raganya yang terpendam dalam di dasar bumi, aku tak pernah tau perasaan’a, meski aku ingin tahu. Namun semuanya sudah di takdirkan tuhan, kita hanyalah segelintir manusia yang berdosa, oh tuhan, aku tak ingin jatuh kedalam neraka yang panas, namun apakah hamba layak memasuki surga mu? Tuhan itu semua kehendak mu, aku hanya memohon RIDHO mu ya allah.
kini ayah, dan kevin tlah pergi untuk slamanya, dan kini aku pasrahkan hidup ku pada mu, karna engkkau maha Kuasa.
Raffa-